Robot penjinak Bom buatan indonesia
Robot pengintai tersebut diberi nama Morolipi v1.0, sebuah mobil robot
penjinak bom yang dikembangkan oleh LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia)
di tahun 2004, kemudian dilanjutkan hingga tahun 2008.
Robot Morolipi v1.0 tersebut dirancang dengan spesifikasi :
Panjang 1 meter dan lebar 1 meter, tinggi 90 cmBobot 80-100 kg.
Mampu berjalan di permukaan yang datar ataupun menaiki tangga dengan kecepatan 3 meter per detik tanpa menggunakan energi karena menggunakan kopling elektrik.
Memiliki dua ruas lengan dengan panjang 70cm dan dapat bergerak bebas ke lima arah, berputar 360 derajat, juga menekuk,
Terdapat gripper sebagai alat penjepit dan pemotong kabel di bagian ujung lengannya,
Didukung dengan camera, sensor inframerah, pengontrol artikulator dan artikulator yang dapat mengirimkan detail gambar ke komputer,
Dikendalikan dengan jarak maksimal 6km dengan menggunakan atau joystick.
Memiliki rangkaian elektronik penggerak mulai kontak dengan roda penggerak, lengan, kopling elektronika mekanisme melewati tangga, serta pengontrol supervisor untuk memudahkan pengoperasian,
Dapat memotong kabel berukuran 2 mm yang mengalirkan arus listrik itu sebelum sampai ke bahan peledak.
Bahan bakar yang digunakan untuk menggerakkan robot berupa aki listrik,
Memiliki 4 roda vespa delapan inci, plus sabuk roda untuk membantu menaiki tangga tanpa terpeleset,
Harga lebih murah 50 persen dibanding robot penjinak bom import
Robot Morolipi v1.0 tersebut dirancang dengan spesifikasi :
Panjang 1 meter dan lebar 1 meter, tinggi 90 cmBobot 80-100 kg.
Mampu berjalan di permukaan yang datar ataupun menaiki tangga dengan kecepatan 3 meter per detik tanpa menggunakan energi karena menggunakan kopling elektrik.
Memiliki dua ruas lengan dengan panjang 70cm dan dapat bergerak bebas ke lima arah, berputar 360 derajat, juga menekuk,
Terdapat gripper sebagai alat penjepit dan pemotong kabel di bagian ujung lengannya,
Didukung dengan camera, sensor inframerah, pengontrol artikulator dan artikulator yang dapat mengirimkan detail gambar ke komputer,
Dikendalikan dengan jarak maksimal 6km dengan menggunakan atau joystick.
Memiliki rangkaian elektronik penggerak mulai kontak dengan roda penggerak, lengan, kopling elektronika mekanisme melewati tangga, serta pengontrol supervisor untuk memudahkan pengoperasian,
Dapat memotong kabel berukuran 2 mm yang mengalirkan arus listrik itu sebelum sampai ke bahan peledak.
Bahan bakar yang digunakan untuk menggerakkan robot berupa aki listrik,
Memiliki 4 roda vespa delapan inci, plus sabuk roda untuk membantu menaiki tangga tanpa terpeleset,
Harga lebih murah 50 persen dibanding robot penjinak bom import
Robot Morolipi Penjinak
BOM, Pembantu Densus 88
Robot merupakan
suatu perangkat mekanik yang mampu menjalankan tugas-tugas fisik, baik di bawah
kendali dan pengawasan manusia, ataupun yang dijalankan dengan serangkaian
program yang telah didefinisikan terlebih dahulu atau kecerdasan buatan (artificial intelligence).
Kata Robot diambil dari bahasa Ceko (Chech), yang
memiliki arti "pekerja" (worker)
Jika sebelumnya robot hanya dioperasikan di laboratorium ataupun dimanfaatkan untuk kepentingan
industri, di negara-negara maju perkembangan robot mengalami peningkatan yang
tajam, saat ini robot telah digunakan sebagai alat untuk membantu pekerjaan
manusia. Seiring dengan berkembangnya teknologi, khususnya teknologi
elektronik, peran robot menjadi semakin penting tidak saja dibidang sains, tapi
juga di berbagai bidang lainnya, seperti di bidang kedokteran, pertanian,
bahkan militer. Secara sadar atau tidak, saat ini robot telah “masuk” dalam
kehidupan manusia sehari-hari dalam berbagai bentuk dan jenis. Ada jenis robot
sederhana yang dirancang untuk melakukan kegiatan yang sederhana, mudah dan
berulang-ulang, ataupun robot yang diciptakan khusus untuk melakukan sesuatu
yang rumit, sehingga dapat berperilaku sangat kompleks dan secara otomatis
dapat mengontrol dirinya sendiri sampai batas tertentu.
Ketika Mobil
Robot LIPI (MOROLIPI) Beraksi
Salah satu langkah untuk mencegah terjadinya ledakan bom adalah menjinakkan bom tersebut
sebelum meledak. Namun menjinakkan bom merupakan salah satu pekerjaan yang memiliki risiko tinggi, karena bom tersebut dapat meledak kapan saja. Untuk mengurangi risiko jatuhnya korban
jiwa dalam upaya menjinakkan bom, diperlukan
sebuah security
robot yang dapat menggantikan tugas manusia.
Selama ini upaya ”penjinakan” bom di Indonesia lebih banyak mengandalkan keahlian manusia, meski dalam
beberapa kasus, ancaman bom dapat
dipatahkan dengan menggunakan detector maupun alat penjinak
bom.
Selama kurang lebih sepuluh tahun terakhir ini
beberapa lembaga riset nasional mulai mengembangkan sistem detektor dan robot
penjinak bom. Di antaranya Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan), yang telah
mengembangkan sistem analisis bahan eksplosif, bahkan narkoba dengan cara
mengaktifkan neutron cepat menggunakan generator neutron.
Generator neutron telah dikembangkan di Pusat
Teknologi Akselerator dan Proses Bahan Batan sejak tahun 1998. Pendeteksian
bahan eksplosif dilakukan dengan cara memancarkan berkas neutron yang telah
diaktivasi ke obyek, misalnya, kontainer yang berisi bahan eksplosif.
Dari spektrum sinar gamma yang timbul, dapat diketahui
isi kontainer tersebut. Karena bahan peledak terdiri dari unsur H, C, N, dan O
dalam komposisi tertentu, maka melalui spektrum sinar unsur-unsur tersebut
dapat terbaca.
Penanganan bom dan/atau bahan peledak juga dapat
dilakukan dengan menggunakan robot. Sebagaimana yang telah dikembangkan oleh
Endra Pitowarno dari Politeknik Elektronika Negeri, Surabaya Institut Teknologi
10 Nopember, yang telah menghasilkan tiga generasi robot penjinak bom sejak
2003.
Belakangan, dikembangkan robot untuk menekan risiko tersebut. Sebenarnya penggunaan robot semacam itu oleh pasukan penjinak bahan peledak atau Tim Gegana Polri
sudah dilakukan sejak lama. Sayangnya, robot-robot yang digunakan masih produk impor, antara lain
berasal dari Israel dan Inggris.
Pemanfaatan security
robot semacam itu yang paling menghebohkan akhir-akhir ini
tentu saja terjadi ketika penggerebekan teroris di Dusun Beji, Kedu,
Temanggung, Jawa Tengah. Robot penjinak bom
tersebut berjalan perlahan melintasi halaman dan menyelinap ke dalam rumah
target. Robot ini mampu mengambil gambar, video bahkan memindahkan
benda. Dengan pergerakannya membopong kamera, robot ini memuluskan langkah
polisi dalam membekuk orang yang bersembunyi dalam rumah di tengah ladang
jagung yang berhawa dingin tersebut, yang diduga sebagai mastermind dari
serangkaian tindakan terror yang terjadi di Indonesia selama satu dekade
terakhir (termasuk terror
bom yang terjadi di Hotel The Ritz-Carlton dan JW
Marriott, kawasan Mega kuningan, Jakarta 17 Juli lalu).
Robot yang digunakan ketika itu didatangkan khusus dari
Israel dengan harga yang cukup tinggi, harga per unitnya bisa mencapai 1 Milyar
Rupiah. Namun demikian, sebenarnya Estiko Rijanto, seorang peneliti mekatronika
dan sistem kontrol di Pusat Penelitian Tenaga Listrik dan Mekatronik, Lembaga
Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), telah
berhasil menemukan dan merakit robot penjinak bom, yang diperkenalkannya pada
tahun 2006. Robot pengintai tersebut diberi nama Morolipi v1.0, mobil robot penjinak bom yang dikembangkan oleh
LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia). Prototipe Morolipi yang telah
dipatenkan itu desain awalnya dirancang pada tahun 2004 yang kemudian
dilanjutkan hingga tahun 2008. Namun demikian, menurut Menteri Riset dan Teknologi
saat itu, Kusmayanto Kadiman, robot tersebut mungkin belum bisa digunakan
karena masih tahap pengembangan.
Morolipi adalah unit mobil robot berlengan penjepit yang memiliki kemampuan memotong putus kabel yang juga robotik. Dalam uji coba menjinakkan bahan peledak, Morolipi terbukti dapat bekerja efektif, yaitu memotong
rangkaian kabel berukuran diameter 2 mm yang dapat memicu ledakan sehingga
bahan peledak nonaktif.
Spesifikasi Morolipi v1.0
- Panjang 1 meter, lebar 1 meter, dan tinggi 90 cm.
- Berat 80–100 kg.
- Morolipi memiliki kemampuan berjalan di permukaan yang datar ataupun menaiki tangga dengan kecepatan 3 meter per detik tanpa menggunakan energi karena menggunakan kopling elektrik.
- . Dengan sarana yang terpasang itu, operator dapat mengendalikan Morolipi dari jarak maksimal 6 kilometer dengan menggunakan tongkat pengendali (joystick).
- Memiliki dua ruas lengan dengan panjang 70 cm dan dapat bergerak bebas ke lima arah, berputar 360 derajat, juga menekuk.
- Terdapat gripper sebagai alat penjepit dan pemotong kabel di bagian ujung lengannya.
- Morolipi dilengkapi dengan artikulator, kamera, dan sensor inframerah yang dapat mengirimkan citra hasil penginderaannya secara telemetri sehingga gambarnya dapat ditampilkan pada layar komputer yang dioperasikan oleh operator.
- Dengan sarana yang terpasang itu, operator dapat mengendalikan Morolipi dari jarak maksimal 6 km dengan menggunakan tongkat pengendali atau joystick.
- Memiliki rangkaian elektronik penggerak mulai kontak dengan roda penggerak, lengan, kopling elektronika mekanisme melewati tangga, serta pengontrol supervisor untuk memudahkan pengoperasian.
- Bahan bakar yang digunakan untuk menggerakkan Morolipi berupa aki listrik.
- Memiliki 4 roda vespa delapan inci, plus sabuk roda untuk membantu menaiki tangga tanpa terpeleset.
- Kontrol robot menggunakan software dari Visual Basic 6.0.
- Desain pembutan software menggunakan VB.6.0.
- Pembuatan source code kontrol menggunakan VB.6.0.
- Selain Program dengan Visual Basic, Morolipi juga dilengkapi dengan program mikrokontroller yang menggunakan IC AT89X51 atau keluarga dari MCS51. Di sini digunakan dua bahasa pemrograman, yaitu bahasa C digunakan untuk kontrol mikro utama dimana sinyal yang dilempar dari komputer melalui komunikasi serial akan diolah ulang oleh mikro pada robot untuk menjalankan perintah komputer tersebut.
- Program yang telah dibuat lewat komputer di download kedalam Chip (IC AT89X51) dengan menggunakan Downloader DT-HiQ Programmer namun sebelumnya setiap program yang dibuat tersebut baik menggunakan bahasa Assembly ataupun bahasa pemrograman C keduanya harus dikompile agar menghasilkan bilangan HEX.
- Rangkaian elektronik yang dihubungkan dengan komunikasi serial untuk mengirim perintah dari komputer dengan menggunakan kabel komunikasi serial. Pesan perintah ditulis dengan menggunakan kode-kode tertentu yang telah didefinisikan terlebih dahulu atau dikenal juga dengan istilah artificial intelligence (kecerdasan buatan), misalnya dengan mengetikkan kode EPZ 384, kemudian softwarerobot akan menerjemahkan perintah tersebut secara otomatis.
- Rangkaian elektronik menggunkan wireless yang dihubungkan dengan komputer agar dapat melempar sinyal ke robot.
- Rangkaian elektronik dengan wireless yang dihubungkan dengan robot untuk menerima sinyal dari komputer
- Prototype robot penjinak bom yang dikontrol secara manual. Sedang dikembangkan kontrol jarak jauh agar keamanan operator dapat terjaga, karena melihat dengan kontrol manual jarak yang bisa dijangkau tidaklah terlalu jauh sehingga dapat membahayakan operator. Jarak aman bagi operator untuk melihat ketika melakukan kontrol manual adalah sekitar 500 M.
- Robot penjinak bom yang menggunakan kontrol manual.
- Desain dengan dimensi yang lebih besar yang rencananya akan dikontrol dengan menggunakan software kontrol jarak jauh yang dilengkapi dengan kamera (CAM).
- Robot penjinak bom dimensi besar yang sementara masih dalam pembuatan.
Dalam uji coba menjinakkan bahan peledak, Morolipi
terbukti dapat bekerja efektif, yaitu memotong rangkaian kabel berukuran
diameter 2 mm yang dapat memicu ledakan sehingga bahan peledak nonaktif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar